Ahad 13 Mar 2016 18:34 WIB

Mentan: Presiden Instruksikan Serap Seluruh Gabah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Ismail Lazarde
Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mengemudikan mesin panen pada pada acara panen raya di Desa Mrenek, Maos, Cilacap, Jateng, Senin (29/2). (Antara/Idhad Zakaria)
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mengemudikan mesin panen pada pada acara panen raya di Desa Mrenek, Maos, Cilacap, Jateng, Senin (29/2). (Antara/Idhad Zakaria)

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan pemegang kepentingan di bidang pertanian untuk bersinergi dan menyerap gabah petani yang memiliki harga dibawah harga pembelian pemerintah (HPP). Hal ini menyusul anjloknya harga gabah di beberapa daerah di Indonesia.

"Hasil dari perjalanan 10 kabupaten/kota, terjadi penurunan harga gabah antara Rp 2.600 hingga Rp 3.200,"ucap Menteri Andi Amran Sulaiman ketika menggelar program Sergab (Serap Gabah), Lamongan, Jawa Timur, Ahad (13/3). Amran Sulaiman menyatakan kementerian bersama Perum Bulog dan aparat TNI/Polri langsung membentuk tim Sergab untuk menyerap seluruh gabah petani.

Ia menargetkan program yang dimulai 12 Maret hingga Mei 2016 bisa menyerap 1 juta ton. Sehingga bisa mendorong target Bulog untuk bisa menyerap gabah 1,25 juta ton. Selain itu, penyerapan ini diyakini bisa mendorong harga gabah sesuai HPP senilai Rp 3.700.

Soal anjloknya harga gabah, ia mengatakan karena terjadi anomali cuaca. Namun ia menggarisbawahi, selama ini data Badan Pusat Statistik yang diragukan dimana angka sementara (asem II) produksi padi 75,6 juta ton.

Saat ini, ucap dia, terjadi lompatan suplai di 26 pasar sebesar 100 persen. "Lompatan suplai tertinggi di pasar Cipinang 138 persen di Januari dan Februari 2016, dimana umumnya paceklik. Dan harganya turun 20 persen hingga 30 persen," ujar dia.

Wakil Ketua Komisi IV, Viva Yoga Mauladi meminta Bulog tak lagi mempermasalahkan kadar air gabah yang di atas 25 persen. Karena harga gabah saat ini sedang dalam kondisi anjlok. "Komisi IV menginginkan kadar air jangan jadi masalah, kami meminta bulog utk membeli smua gabah dan beras petani. Agar pemerintah bisa memenuhi cadangan beras," ucap dia.

Sementara itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu mengatakan target penyerapan beras tiga juta ton hingga empat juta ton. Dimana angka gabah itu sebesar lima hingga enam juta ton. "Tapi target kami dalam panen raya itu bisa menyerap tiga juta ton," ujar dia kepada Republika, Ahad (13/3).

Sementara itu hingga kini angka penyerapan sepanjang panen raya tergolong kecil. Angka penyerapan sebesar empat ribu ton dalam sehari. Ia berharap angka bisa meningkat pesat di akhir Maret ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement