Jumat 02 May 2025 13:55 WIB

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Coret Pejabat Titipan Meski Keluarga Sendiri

Meritokrasi menekankan bahwa pengangkatan jabatan harus berdasarkan kualifikasi.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kantor Pusat Kementan, Jumat (2/5/2025).
Foto: kementan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kantor Pusat Kementan, Jumat (2/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip meritokrasi sebagai landasan utama pengangkatan pejabat struktural di Kementerian Pertanian (Kementan). Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya saat melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kantor Pusat Kementan, Jumat (2/5/2025).

“Ini ada kemarin, seharusnya saya lantik. Namun, tadi malam saudara saya mengirim pesan singkat memberikan rekomendasi. Saya langsung putuskan untuk mencoret dan tidak melantiknya pagi ini,” ujar Amran.

Amran mengatakan prinsip meritokrasi telah konsisten diterapkan di Kementan sejak dia menjabat kembali pada 2024, bahkan sejak periode pertamanya pada 2014. Kebijakan ini menekankan bahwa pengangkatan jabatan harus berdasarkan kualifikasi, kompetensi, kinerja, integritas, dan moralitas, tanpa memandang latar belakang pribadi atau hubungan kedekatan.

“Siapa pun bisa naik jabatan asal mampu bekerja dengan baik. Semua kinerja terukur dan langsung saya evaluasi. Jika malas, lebih baik mundur. Negara tidak bisa menunggu; jika menjabat, harus kerja keras,” kata Amran.

photo
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kantor Pusat Kementan, Jumat (2/5/2025). - (kementan)

Mentan Amran menegaskan tidak ada ruang untuk upaya “titip jabatan,” baik dari keluarga maupun pihak berpengaruh lainnya, dalam penentuan posisi di kementerian yang ia pimpin. Ia membuka peluang bagi semua, tanpa memandang eselon, untuk naik jabatan selama memiliki kontribusi nyata bagi sektor pertanian.

“Jabatan adalah amanah dan harus dipegang oleh orang yang layak berdasarkan kinerja, bukan kedekatan atau relasi pribadi. Jika saya angkat seseorang yang dititip, bagaimana perasaan ribuan orang yang berkompetisi secara sehat? Ini kementerian, bukan perusahaan keluarga,” ucap Mentan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement