Jumat 11 Mar 2016 15:08 WIB

Mutu dan Desain Tentukan Pasar Furnitur

Red: Nur Aini
Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat salah satu produk furnitur saat pameran "Exclusive Furniture Show 2015" di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan mutu dan desain furnitur menjadi kunci industri dalam negeri untuk menang dalam berkompetensi dengan negara lain.

"Furnitur semakin bersifat personal. Membeli kursi sederhana saja, konsumen cenderung menghindari sama dengan tetangga rumah sebelah," kata Saleh melalui siaran pers, Jumat (11/3).

Saleh menyampaikan hal tersebut saat menghadiri pameran furnitur Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. Saleh bersama Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Rudi Halim mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka pameran tersebut secara resmi, yang juga dihadiri Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Di ranah yang lebih luas, baik pasar nasional maupun internasional, tuntutan kualitas dan desain dari konsumen semakin kompleks, di mana hal tersebut juga terjadi dengan persaingan yang semakin sengit. "Kita menekankan agar pelaku industri furnitur beserta rekan-rekan desainer meningkatkan mutu dan desain. Ini untuk memenuhi kebutuhan buyer di pasar ekspor dan memenangi kompetisi di domestik hingga dunia," ujarnya.

Kemenperin mencatat, nilai ekspor furnitur kayu dan rotan terus menanjak. Jika pada 2012 sekitar 1,4 miliar dollar AS kemudian tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 1,8 miliar dollar AS. Sedangkan sepanjang 2014 nilai ekspor furnitur kayu dan rotan nasional mencapai kurang lebih 2,2 miliar dollar AS. Tren positif ini mendorong optimisme tercapainya nilai ekspor furnitur kayu dan rotan olahan dalam lima tahun ke depan mencapai USD 5 miliar.

Sementara itu, Wapres menegaskan pemerintah memiliki perhatian kuat kepada industri furnitur. Para pelaku industri ini juga diminta memperbanyak inovasi guna mengikuti selera konsumen furnitur global. "Pertama, masyarakat memilih furnitur karena fungsi. Kemudian juga menginginkan bentuk yang indah, enak dilihat dan nyaman. Ini berarti membutuhkan desain," katanya.

Geliat industri furnitur juga disokong oleh para desainer muda dan ekspansi pelaku industri furnitur. Selain menggairahkan pasar, juga semakin memanjakan konsumen dengan ragam pilihan furnitur dan menyerap tenaga kerja terdidik, terampil, dan kreatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement