Senin 07 Mar 2016 16:40 WIB

Pembentukan Badan Promosi Indonesia akan Bantu Dongkrak Ekspor

Red: Nur Aini
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengaku optimistis pertumbuhan target ekspor nonmigas bisa tercapai. Sebab, pada 2017 Badan Promosi Indonesia (BPI) direncanakan sudah terbentuk sehingga upaya promosi bisa lebih gencar.

“Dengan terbentuknya BPI, maka upaya promosi akan lebih gencar terutama menyasar pasar-pasar non tradisional,” ujar Nus dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Senin (7/3).

Nus menjelaskan, Kementerian Perdagangan akan menyiapkan produk-produk prioritas untuk diekspor dan dipromosikan. Produk yang akan dipromosikan diantaranya produk utama ekspor seperti makanan olahan, furniture, tekstil, food ingredient, barang jadi karet, dan elektronik. Sedangkan, komoditas prospektif ekspor diantaranya ikan dan produk olahan ikan, perhiasan, bunga, dan buah-buahan.

“Sesuai arahan menteri perdagangan bahwa target ekspor 2016 ada kecenderungan kontraksi antara 0 persen sampai 5 persen,” kata Nus.

Menurut Nus, apabila BPI sudah terbentuk maka seluruh kegiatan promosi di kementerian akan diintegrasikan melalui badan tersebut sehingga kegiatan promosi bisa terarah dengan baik. Pada 2016 ini, Kementerian Perdagangan mengalokasikan dana promosi sekitar Rp 500 miliar. Jumlah tersebut terbilang cukup besar dibandingkan dana promosi tahun lalu yakni sebesar Rp 46 miliar.

Untuk meningkatkan ekspor dan promosi, Kementerian Perdagangan juga akan membuka kembali House of Indonesia di Cina, Jepang, dan Hamburg. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga sudah mulai menyasar pasar-pasar baru atau pasar nontradisional ke Afrika, Asia Selatan, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Salah satunya yakni dengan Slovenia yang tertarik untuk menjajaki kerja sama dengan Indonesia di sektor energi, pengolahan kayu, transimisi elektronik, alat pertahanan, dan pengelolaan sampah.

Nus mengatakan, Kementerian Perdagangan juga akan meningkatkan kemampuan pelaku usaha untuk menembus pasar internasional dengan cara adaptasi produk, pengembangan desain, dan peningkatan akses informasi pasar. Nus menambahkan, pemerintah daerah juga diharapkan ikut berperan aktif dalam mengidentifikasi produk-produk lokal yang dapat dijadikan sebagai produk utama ekspor maupun komoditi prospektif ekspor.

Baca juga: Indonesia Dinilai Perlu Cari Komoditas Ekspor Baru

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement