Rabu 02 Mar 2016 21:43 WIB

Jokowi: Indonesia Kalah Bersaing di ASEAN Soal Biaya Logistik

Rep: Issha Harruma/ Red: Djibril Muhammad
Jokowi di AS
Foto: setkab.go.id
Jokowi di AS

REPUBLIKA.CO.ID, BINJAI -- Indonesia masih kalah bersaing dalam hal biaya logistik di tingkat ASEAN. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan reaktivasi jalur kereta api Trans Sumatera Medan-Aceh antara Stasiun Binjai-Stasiun Besitang sepanjang 80 km.

Acara yang digelar di stasiun kereta api Binjai, Rabu (2/3) sore itupun sekaligus meresmikan pembangunan jalan layang kereta api di Medan antara Stasiun Medan-Stasiun Bandar Khalipah sepanjang delapan kilometer.

Jokowi mengatakan, Indonesia tidak akan mampu bersaing secara ekonomi dengan negara lain jika infrastruktur perhubungan tidak terbangun secara merata. Hal inilah, ia melanjutkan, yang menjadi alasan pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur saat ini.

"Karena kalau selesai semuanya, harga barang akan lebih murah, komoditas lebih murah, dan produk yang dihasilkan bisa bersaing dengan negara lain. Biaya logistik jauh lebih murah," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, saat ini, biaya logistik di Indonesia masih dua hingga 2,5 kali lipat dibanding Singapura, Malaysia dan negara tetangga lainnya. Melalui penambahan jalur kereta api, tol dan juga pelabuhan, diharapkan seluruh pulau, provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia akan terhubung.

Dengan begitu, ia menambahkan, biaya logistik akan lebih murah dan rakyat dapat menikmati harga yang lebih murah. Hal ini kemudian diharap dapat meningkatkan kesejahteraan warga Indonesia secara lebih merata.

"Kalau yang tadi saya sebutkan tidak dibangun, jangan harap barang dan komoditas kita bisa bersaing dengan negara-negara di ASEAN," ujarnya.

Selain itu, pembangunan jalur kereta api, kata Jokowi, juga menjadi prioritas pemerintah sebagai bentuk penyediaan moda transportasi alternatif. Dengan memperbanyak moda transportasi, seperti reaktivasi jalur kereta api, diharapkan kemacetan di kota-kota besar di Indonesia akan berkurang.

Selain itu, penambahan ini juga diharap dapat berdampak pada pembangunan ekonomi negara. "Jadi dari Lampung sampai Aceh, tol akan tersambung. Di tengah dikerjakan, timur dan barat dikerjakan. Kereta api juga sama, di timur, barat, dan tengah dikerjakan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Ia pun berharap proyek reaktivasi jalur kereta api Trans Sumatera Medan-Aceh antara Stasiun Binjai-Stasiun Besitang sepanjang 80 km dan pembangunan jalan layang kereta api di Medan antara Stasiun Medan-Stasiun Bandar Khalipah sepanjang delapan kilometer dapat segera diselesaikan.

"Tahun depan, pertengahan harus rampung, selesai. Harus ada eksekusi, jangan cuma rencana. Begitu berani merencanakan, harus berani eksekusi," ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement