Rabu 02 Mar 2016 17:25 WIB

Pengusaha Ingin Bunga Kredit Indonesia tak Jauh Dibanding 'Tetangga'

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Perindustrian Saleh Husin
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Perindustrian Saleh Husin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta agar suku bunga kredit di Indonesia bisa berdaya saing dibandingkan dengan negara-negara tetangga lainnya. Sebab, selama ini suku bunga kredit di Indonesia termasuk yang paling tinggi di kawasan Asia Tenggara.

“Dalam pertemuan dengan dewan gubernur Bank Indonesia (BI) selalu saya sampaikan bahwa salah satu yang diinginkan pengusaha adalah bunga kredit bank yang berdaya saing,” ujar Saleh di Jakarta, Rabu (2/3).

Saleh mengapresasi langkah BI yang menurunkan suku bunga ke level 7 persen pada awal 2016 ini. Dengan turunnya suku bunga BI, diharapkan dapat diikuti dengan turunnya suku bunga kredit bank sehingga dapat meningkatkan daya saing industri serta produk-produk Indonesia.

“Paling tidak bersaing laah. Ya, pokoknya jangan terlalu jauh dari negara tetangga kita sehingga orang gak cari pinjaman ke luar negeri, terutama untuk pelaku usaha kecil dan menengah,” kata Saleh.

Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo berharap agar perbankan bisa segera menghitung biaya dana atau cost of fund untuk melakukan penyesuaian. Menurut Agus, dengan turunnya suku bunga maka perbankan membutuhkan waktu untuk penyesuaian karena jatuh tempo depositonya berbeda-beda.

“Mungkin depositonya jatuh tempo tiga bulan lagi, ada juga yang satu bulan lagi jadi mereka perlu waktu,” ujar Agus.

Agus menambahkan, jika melihat The Fed yang menaikkan suku bunga dan disusul adanya stabilitas ekonomi dunia maka ada peluang untuk melakukan penyesuaian bunga kredit perbankan tersebut. Dengan laju inflasi di awal tahun ini yang cukup rendah, Agus belum bisa memastikan apakah BI rate bisa turun lagi. Namun, dia optimistis target inflasi 4 persen plus minus 1 persen tahun ini akan tercapai.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement