REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan melakukan promosi kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK) kepada 215 investor Cina dan Hong Kong yang ada di Indonesia. Selain promosi tentang KLIK, BKPM juga akan mensosialisasikan kemudahan layanan izin investasi 3 jam yang sudah diluncurkan sejak Oktober 2015.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menjaring minat investasi dari Cina dan Hong Kong. Selain itu, kemudahan investasi langsung konstruksi akan mempercepat realisasi investasi dari Cina," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/2).
Franky mengatakan, Cina merupakan negara penting dan diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam upaya mencapai target investasi pada tahun ini sebesar Rp 594,8 triliun. Menurutnya, ajang promosi tersebut memiliki fungsi strategis dalam menjalin komunikasi dengan investor yang telah menanamkan modalnya ke Indonesia maupun dengan investor yang sedang dalam proses menanamkan modalnya.
“Dengan dibukanya jalur komunikasi diharapkan mereka akan dengan mudah menyampaikan concern terkait permasalahan yang dihadapi, dan kami siap membantu," kata Franky.
Cina termasuk termasuk negara teratas yang mencatatkan nilai rencana investasi di Indonesia. BKPM mencatat sepanjang 2015, pengajuan izin prinsip dari Cina yang masuk ke BKPM mencapai angka Rp 277 triliun. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di atas Singapura sebesar Rp 203 triliun dan Jepang sebesar Rp 100 triliun.
Dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi Cina rata-rata tumbuh 66 persen per tahun, dari 174 juta dolar AS pada 2010 menjadi lebih dari 800 juta dolar AS tahun lalu