REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga sejumlah komoditas sayuran di pasar tradisional di Sukabumi mengalami kenaikan. Namun, pergerakan harga tersebut dinilai masih dalam batas kewajaran. "Dari laporan petugas lapangan komoditas sayuran yang naik terutama bawang merah,’’ ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriyatna baru-baru ini.
Harga bawang merah saat ini rerata mencapai Rp 24 ribu per kilogram. Padahal, ujar Ayep, harga bawang merah sebelumnya hanya Rp 20 ribu per kilogram. Harga sayuran lainnya yang masih cukup tinggi harganya yakni cabai merah yang mencapai kisaran Rp 44 ribu per kilogram.
Ayep menerangkan, pergerakan harga sayuran tersebut masih dalam batas kewajaran. Terlebih, stok sayuran di pasar masih cukup aman sehingga harga tidak akan mengalami lonjakan.Di sisi lain harga beras di pasaran dalam kondisi stabil meskipun ada gejala penurunan harga gabah di tingkat petani. Harga beras lokal Jampang kualitas II masih dijual sebesar Rp 9.000 per kilogram.
Sementara beras lokal Jampang kualitas I mencapai Rp 9.400 per kilogram.Khusus harga beras Ciherang jauh lebih mahal Rp 10.400 per kilogram. Ayep mengatakan, harga beras stabil karena terjaminnya pasokan barang ke pasaran. "Selain itu ketika harga beras mengalami kenaikan, maka pemerintah bersama instansi terkait melakukan upaya pengendalian," ujar Ayep.Misalnya dengan menggelar operasi pasar (OP) untuk mengendalikan harga beras yang digelar bersama Bulog.
Sementara pedagang sayuran keliling di Kota Sukabumi Yanto (43 tahun) mengatakan, harga sayuran memang mengalami kenaikan akhir-akhir ini. ‘’ Banyak pembeli yang protes, tapi harga memang naik,’’ ujar dia.