REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata, Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, pariwisata merupakan salah satu sektor yang sedang digenjot Presiden Jokowi. Jika selama ini perusahaan BUMN bergerak sendiri-sendiri dalam memajukan pariwisata nasional, ke depannya, Kementerian BUMN mencanangkan agar program pariwisata di BUMN harus bersinergi dan terintegrasi satu sama lain.
BUMN akan meningkatkan aspek seperti aksebilitas yakni mengadakan kerja sama dengan maskapai dan perbaikan infrastruktur, menciptakan atraksi yang tangible dan intangible dengan sinergi BUMN di lokasi heritage yang baru, serta Amenitas yaitu, dengan sinergi operasi hotel BUMN dengan departement store.
"Fungsi Aksebility, orang datang kalau ada transportasi, stasiun, pelabuhan bandara, pesawat, ada site-nya misal Jogja dengan wisata budaya, Bali, Lombok wisata alam, tanpa ada itu, attraction nggak akan terjadi," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (25/2).
Demi memajukan sektor pariwisata, BUMN tidak bisa berjalan sendiri, dan harus ada integrasi antar-BUMN.
"Padahal konsep pariwisata harus terintegrasi, antara ketiganya tidak bisa berdiri sendiri-sendiri," ujarnya.
Ia menerangkan, pada akhir tahun lalu telah mengumpulkan BUMN yang terkait dengan pariwisata untuk bersinergi dalam pengembangan pariwisata nasional.