REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pemerintah mengadakan operasi pasar daging sapi di kawasan car free day Jakarta, Ahad (21/2). Setidaknya, empat ton daging sapi dijual kepada warga dengan harga Rp 85 ribu per kg.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, murahnya harga jual daging sapi dalam operasi disebabkan pemangkasan mata rantai distribusi sampai separuhnya. Daging dikirim dari Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan kapal ternak yang diklaim bisa memotong 80 persen biaya distribusi.
Padahal, harga daging di pasaran saat ini mencapai Rp 110 ribu per kg. "Disparitas harga tinggi karena supply chain panjang. Dan karena orang mempermainkan. Semua komoditas. Jagung, daging, beras," kata Amran usai melakukan operasi pasar, Ahad (21/2).
Ia mengungkapan, sebelum pemanfaatan kapal ternak, mata rantai daging mencapai delapan tahapan. Yakni dari petani, pengumpul kecil, pengumpul sedang, pengumpul provinsi, pengapalan, lalu masuk ke Jakarta untuk diserahkan ke rumah potong hewan, pengusaha di Jakarta, baru sampai ke konsumen.
"Sekarang tinggal empat. Dari petani, pengepul, PT Berdikari (pengusaha Jakarta), konsumen. Ini empat sudah hilang," kata dia.
Amran menyebut, dengan pemberlakuan harga baru berdasarkan penjualan sapi dari kapal ternak yang relatif murah, maka diharapkan harga daging di pasaran juga akan mengikuti.
"Ini terus akan mengubah strukur pasar kita. 80 persen kita penuhi produksi lokal. Ini kita selesaikan dulu satu-satu. Seperti Blok karantina country basezona base," ujar Amran.