REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Permata Tbk mengumumkan rencana untuk melakukan penjualan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue demi memperkuat permodalannya. Ini sekaligus sebagai bentuk antisipasi terhadap ketentuan Basel 3 yang akan diberlakukan.
Bank pun akan berupaya meningkatkan kualitas asetnya untuk mengimbangi penurunan laba bersih setelah pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.
"Kami akan tetap optimis namun berhati-hati pada tahun 2016, khususnya mengingat kondisi lingkungan saat ini, dengan memfokuskan upaya kami pada peningkatan kualitas aset, memperkuat permodalan dan pertumbuhan aset secara selektif,” ungkap Direktur Utama Bank Permata, Roy Arfandy, Kamis (18/2).
Bank Permata mencatat kenaikan laba operasional sebelum pencadangan sebesar 32 persen yoy menjadi Rp 3,88 triliun dari Rp 2,94 triliun pada periode yang sama 2014.
Di sisi lain, laba bersih setelah pajak bank mengalami penurunan sebesar 84 persen yoy menjadi Rp 247 miliar, didorong oleh peningkatan yang signifikan dalam biaya provisi.