Rabu 17 Feb 2016 05:37 WIB

Harga Emas Tertekan

Emas berjangka
Foto: forbes
Emas berjangka

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir jatuh pada Selasa waktu setempat atau Rabu (17/2) pagi WIB. Emas berjangka tertekan oleh ekuitas AS yang berbalik naik. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, jatuh 31,2 dolar AS atau 2,52 persen, menjadi menetap di 1.208,20 dolar AS per ounce.

Setelah beberapa pekan ekuitas AS melemah, yang memberi dukungan kepada emas, Dow Jones Industrial Average AS melonjak tajam, menempatkan tekanan pada logam mulia. Analis mengatakan bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka biasanya logam mulia turun.

Emas berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika indeks dolar AS naik 0,29 persen menjadi 96,90 pada pukul 18.10 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Investor didorong oleh keuntungan di pasar saham Cina setelah liburan panjang Tahun Baru Imlek. Indeks komposit Shanghai naik 3,29 persen pada Selasa (16/2).

Logam mulia mendapat dukungan karena laporan yang dirilis oleh The Fed Cabang New York menunjukkan indeks kondisi bisnis umum dari hasil survei manufaktur di Empire State untuk Februari tercatat negatif 16,64. Analis mencatat bahwa ini adalah lebih buruk dari yang diharapkan.

Emas tidak jatuh lebih jauh karena investor menunggu beberapa rilis data ekonomi penting pekan ini. Hari ini, AS akan merilis diantaranya indeks harga produsen, dan laporan produksi industri. Pada Kamis, laporan klaim pengangguran pekanan akan diumumkan, di samping laporan energi dan Fed Outlook Philadelphia. Pada Jumat, indeks harga konsumen akan dirilis.

Masing-masing dari laporan-laporan ini kemungkinan akan diawasi ketat oleh investor untuk indikasi arah pasar dan ekonomi. Perak untuk pengiriman Maret turun 45,6 sen, atau 2,89 persen, menjadi ditutup pada 15,334 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 20,8 dolar AS, atau 2,17 persen, menjadi ditutup pada 937,30 dolar AS per ounce.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement