REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM – Sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2007 hingga akhir 2015, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp 21,68 triliun KUR kepada 466.946 debitur di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 62,5 persennya atau sebanyak 292.102 debitur telah naik kelas dengan mendapatkan kredit non-KUR.
Pada 2016, Bank Mandiri akan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 13 triliun, meningkat dari Rp 3,5 triliun realisasi penyaluran KUR tahun lalu. Adapun Rp 13 triliun tersebut akan disalurkan sejumlah Rp 11 triliun untuk KUR ritel, Rp 1 triliun untuk KUR Mikro, dan Rp 1 triliun untuk KUR TKI. Bunga untuk pembiayaan KUR tersebut adalah 9 persen efektif per tahun atau 0,4 persen flat per bulan.
Dalam rilis dari Bank Mandiri, Selasa(9/2), Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, KUR merupakan solusi keuangan terbaik untuk pengembangan bisnis wirausaha. Sebab, skema kredit yang relatif lebih mudah dan cepat diperoleh serta tingkat bunga yang cukup rendah.
"Kami ingin menjadi sahabat bagi wirausaha mikro dengan memberikan dukungan finansial dan nonfinansial yang dibutuhkan agar mereka dapat terus berkembang dan bahkan, menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat lainnya,"ujar Budi Gunadi Sadikin usai menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tentang penyaluran KUR kepada wirausaha di Mataram, NTB, Selasa (9/2).
Selain dukungan finansial, kata dia, Bank Mandiri juga akan memberikan pendampingan kepada debitur mikro dalam berusaha, baik dalam pengembangan skala bisnis maupun dalam pemasaran dengan memanfaatkan basis nasabah perseroan.
"Pendekatan yang lengkap ini terbukti telah memberikan hasil yang optimal dengan banyaknya debitur KUR kami yang kini telah tumbuh menjadi pengusaha di segmen mikro, maupun komersial," kata Budi.
Sampai dengan tanggal 5 Februari 2016, penyaluran KUR Mandiri tahun 2016 telah mencapai Rp 419.29 miliar dengan jumlah penerima 19.235 debitur, yang didominasi oleh sektor perdagangan dan sektor jasa. Dua wilayah penyaluran terbesar KUR Bank Mandiri adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dari nilai tersebut, sudah lebih dari Rp 5 miliar disalurkan di wilayah Nusa Tenggara Barat kepada lebih dari 100 debitur.
Penyaluran tersebut dilakukan melalui jaringan mikro Bank Mandiri yang terus berkembang dan pada akhir tahun lalu telah meliputi 1.427 unit gerai Mandiri Mitra Usaha, 994 Cabang Mikro, dan 653 kios mikro. Saat ini, hampir 60 persen jaringan mikro Bank Mandiri berada di luar Pulau Jawa agar dapat menjangkau wilayah yang lebih luas.
"Bagi wirausaha mikro yang ingin mengakses KUR Bank Mandiri, agar bisa menghubungi jaringan mikro kami dengan membawa persyaratan seperti dokumen legalitas individu dan dokumen legalitas usaha, termasuk NPWP," kata Budi.