REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman merespons gelojak harga pangan yang tinggi dengan melakukan Operasi Pasar (OP), khususnya jagung. Ia menilai lonjakan harga disebabkan rantai pasok barang pangan yang masih terlalu tinggi, di mana struktur pasar menyebabkan disparitas harga yang keuntungannya justru tidak dinikmati petani.
“Semua ini kita lakukan untuk memperkuat peternak dan petani, kita ingin membangun struktur pasar baru”, ujarnya di sela-sela kunjungannya memantau harga pangan di Blitar, Jawa Timur, sebagaimana dikutip dalam rilis, Jumat (5/2). Menindaklanjuti kenaikan harga daging ayam, ia juga telah melakukan dialog dengan Paguyuban Perternak Unggas di Blitar.
Sebelumnya para peternak tersebut melakukan aksi demonstrasi, protes karena harga jagung naik dan minta Mentan turun dari jabatannya. “Ini saya turun langsung, Pak Pangdam dan Pak Wagub kaget karena saya minta belokkan heli. Saya bilang ingin menemui saudaraku petani, karena saya 20 tahun miskin jadi tahu apa yang bapak rasakan," kata Mentan kepada para peternak.
Mentan kemudian menyindir perilaku pengusaha yang doyan impor pangan. Bagi Mentan, semua itu hanya akan melemahkan petani lokal dan memperkuat petani luar negeri. Menurut Mentan, telah terjadi salah kelola produksi dan distribusi jagung sehingga menyebabkan karut marut. Ia juga mengakui anomali pertanian yang salah urus dan anomali perdagangan.
Mentan juga bercerita pada Februari-Maret 2015 lalu harga jagung jatuh di harga Rp 1.500-2.000 per kilogram. Dampaknya, kata Amran, 20 juta petani merugi. Ia pun menegaskan tak akan mau tunduk pada keinginan segelintir pengusaha yang memaksa buka keran impor.
OP jagung di Blitar dilakukan Perum Bulog dan dibuka oleh Mentan. Tujuan OP menjaga stablitas harga jagung, pakan ternak, daging ayam dan telur. Dalam OP, Mentan menjelaskan stok Bulog saat ini ada lebih dari 400 ribu ton. "Untuk stabilkan harga jagung akan dipasok 200 ton dengan kisaran harga Rp 3.000-3.600 per kilogram," tuturnya.
Mentan Amran meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan stok jagung saat ini karena stok jagung digudang Bulog mencapai hampir setengah juta ton. Bahkan akan ada tambahan stok jagung pada masa panen di Februari-April 2016 sebesar 4 juta ton.