REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami peningkatan dalam layanan branchless banking Bank BRI atau BRILink. Hingga akhir tahun 2015, jumlah Agen BRILink tumbuh sebesar 247 persen (year on year/yoy) atau 50.259 agen yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.
"Untuk jumlah transaksi yang dilayani agen tersebut meningkat pesat dari 1,06 juta transaksi di akhir tahun 2014 menjadi 65,87 juta transaksi di akhir tahun 2015 atau tumbuh 6.217 persen,"kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam saat konferensi pers kinerja keuangan BRI 2015 di Kantor Pusat BRI, Rabu (3/2).
Sementara nilai transaksinya, telah mencapai Rp 35,85 triliun atau meningkat 3.684 persen dari Rp 973 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Asmawi, pada tahun ini diperkirakan jumlah agen BRILink akan kembali meningkat pesat. Sebab,target penyaluran KUR BRI tahun ini meningkat menjadi Rp 65,7 triliun dan BRI pun telah membuka lowongan untuk agen BRILink yang akan menjadi agen penyalur KUR ini.
"Tahun ini BRI menambah 3.000 orang lagi karena target KUR meningkat. Sumbernya bisa dari mana saja, tahun lalu ngambil dari anak-anak pedagang pasar sebanyak 1.000 orang yang direkrut," kata Asmawi.
Menurut Asmawi, dampak dari KUR ini sangat besar dalam membuka lapangan pekerjaan. Bila setiap satu nasabah KUR diasumsikan memperkerjakan dua orang, jadi kalau tahun lalu 900 ribu penerima KUR selama empat bulan, berarti BRI secara tidak langsung menciptakan lapangan kerja secara informal untuk 1,9 juta orang dalam empat bulan.
"Kalau semua dapat KUR dan mempekerjakan orang, jadi KUR ini ada double effect terhadap pekerja BRI dan pekerja BRI semakin bertambah," ujarnya.