Senin 01 Feb 2016 06:33 WIB

1.000 Pasar Tradisional akan Direvitalisasi pada 2016

Rep: c37/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang sedang melayani pembeli di pasar tradisional, Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang sedang melayani pembeli di pasar tradisional, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Logistik Dan Sarana Distribusi Kementerian Perdagangan menyebutkan, revitalisasi pasar tradisional pada tahun 2016 akan menyasar sebanyak 1000 pasar.

"Tahun ini rencananya 1.000, sama seperti tahun lalu yang sudah dibenahi 1.000 pasar juga. Ini sesuai dengan rencana Presiden untuk revitalisasi 5.000 pasar dalam kurun waktu 5 tahun dari 2015-2019. Jadi setiap tahun ada 1.000 pasar," jelas Direktur Logistik Dan Sarana Distribusi Kementerian Perdagangan, Jimmy Bella kepada Republika, Ahad (31/1).

Jimmy menjelaskan, pembenahan akan dilakukan setelah Pemerintah Daerah mengajukan revitalisasi pasar kepada pihaknya. Seperti tahun lalu terdapat 1.000 pasar yang sudah direvitalisasi di lebih dari 100 lokasi di seluruh Indonesia.

Aspek-aspek yang perlu dilakukan revitalisasi di pasar, lanjut Jimmy, yaitu dari segi fisik dan pengelola pasar. Sebab, selama ini pasar tradisional dianggap jorok dengan jalan yang kerap kali becek serta lingkungan yang bau. Hal itulah yang menyebabkan semakin banyak masyarakat yang lebih memilih pasar modern yang makin marak.

Tidak hanya dari segi fisiknya, pihaknya pun juga akan memberikan bimbingan dan perhatian dalam menjalankan pasar tradisional. Selain itu, pihaknya juga akan memberi bimbingan kepada para pedagang di pasar tradisional. 

"Pedagang juga kita sentuh, kita bimbing juga. Artinya setelah revitalisasi pasar kemudian kepada pengelola dan pedagang, juga ekonominya. Bagaimana bisa jadi simpul-simpul, arus distribusi daripada petani, nelayan bisa masuk ke pasar, itu kita setting juga supply chainnya," jelasnya.

Jimmy menambahkan, revitalisasi pasar pun dilakukan tanpa menyertakan aspek budaya lokal setempat, seperti revitalisasi dari segi fisik. Contohnya di Bali dan Padang yang fisik pasar tradisional dihiasi oleh ornamen khas daerah tersebut.

"Di Bali ada ornamen khas Bali, lalu di Padang ada ornamen Minangkabau, itu juga kita tidak bisa tinggalkan, aspek-aspek budaya lokal seperti itu dalam revitalisasi pasar tradisional," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement