REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) merencanakan untuk melakukan pengadaan kapal wisata pada tahun 2016 ini yang melayani berbagai objek wisata.
"Kita juga merencanakan untuk pengadaan kapal wisata guna melayani pelayaran di beberapa objek wisata," kata Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro di Kompleks Gedung ATR/BPN, Jakarta, Jumat (29/1).
Elfien mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan pendekatan untuk mencari pinjaman dengan bunga ringan guna pengadaan kapal tersebut. Untuk kapal wisata tersebut, Elfien mengatakan akan ada tujuh lokasi yang dijadikan target operasional antara lain Raja Ampat, Banda Neira, Derawan dan beberapa lokasi yang telah ada operasional kapal wisata di sana yaitu kepulauan Karimun Jawa, Labuan Bajo dan Wakatobi.
"Kita targetkan tujuh lokasi, dan di lokasi yang sudah jalan kita maksudkan untuk menambah armada di sana," ucapnya.
Sementara itu untuk belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2016, Elfien mengatakan Pelni akan menggunakan untuk menambah armada kapal barangnya. "Untuk capex tahun 2016 kita akan pergunakan untuk menambah armada kapal barang sebanyak enam unit," katanya.
Untuk besaran capex Pelni tahun 2016, Elfien mengatakan akan mengucurkan dana sebesar Rp7 triliun dan pihaknya juga mendapatkan dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 500 miliar.
Untuk kinerja, Elfien mengatakan pada 2013 Pelni mengalami rugi Rp 634 juta, 2014 untung Rp 11,2 miliar (audited). Sedangkan tahun 2015 mencatatkan keuntungan Rp 97,9 miliar (unaudited).
"Ini signifikan pergerakannya, penjualan juga naik dari Rp 3 triliun pada 2014 ke Rp 4,1 triliun tahun 2015, terus target 2016 sebanyak Rp 5,5 triliun," ucapnya.