REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, kebijakan untuk pelonggaran moneter selanjutnya akan tergantung pada perkembangan terkini dan data ekonomi terbaru. "Kalau situasi tetap stabil dan inflasi bagus, BI bilang ada ruang pelonggaran. Tapi nanti kita lihat datanya," katanya, di Jakarta, Kamis (28/1).
Mirza tidak mengungkapkan lebih lanjut mengenai kemungkinan BI akan kembali menurunkan suku bunga acuan (BI Rate), setelah sebelumnya telah diturunkan dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen.
Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan kebijakan pelonggaran moneter selanjutnya dilakukan dengan mempertimbangkan faktor ekonomi global, khususnya jelang pengumuman hasil pertemuan The Fed. "Kami melihat masih ada ruang pelonggaran moneter dan tentu kondisi global perlu kita perhatikan," katanya.
Bank sentral AS atau The Fed sendiri telah melakukan pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Selasa (26/1) lalu dan akan merilis sebuah pernyataan. Namun, The Fed diproyeksikan belum akan menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate) setelah menaikkan suku bunga pada Desember 2015.
Agus juga menambahkan, kebijakan pelonggaran moneter tidak hanya semata-mata dilakukan melalui penyesuaian BI rate, melainkan juga dapat dalam bentuk pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh BI.