Rabu 27 Jan 2016 08:01 WIB

Sentimen Harga Komoditas akan Pengaruhi IHSG

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nur Aini
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aksi jual di bursa saham dinilai bisa diredam oleh sentimen berbalik positifnya laju bursa saham Amerika Serikat (AS) seiring membaiknya sejumlah harga komoditas. Karena itu, Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini (27/1), diharapkan kembali dapat berpeluang melanjutkan pergerakan positifnya.

Kepala Analis Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan masih melemahnya harga minyak mentah dunia menjadikan indeks saham dunia bergerak terbatas. Setelah sempat merasakan berada di teritori positif selama beberapa hari, kini indeks saham dunia ikut terseret harga minyak. Sentimen ini kembali menyelimuti para pelaku pasar sehingga memicu aksi jual. Oleh karena itu, bursa saham Asia terkoreksi cukup dalam dan berpeluang melanjutkan pelemahannya jika harga minyak tak kunjung berbalik arah.

Pada perdagangan kemarin, IHSG mengalami tekanan dimana semua sektor berada di zona negatif. Tetapi, IHSG yang ditutup menguat 0,1 persen atau bergerak menguat terbatas yang sesuai prediksi sebelumnya ditopang oleh sektor konsumer pada umumnya dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) pada khususnya.

Kenaikan HMSP yang mencapai sekitar empat persen dapat mendongkrak IHSG di zona positif atau bergerak anomali bila dibandingkan dengan bursa saham Asia. "Kontribusi HMSP pada IHSG sangat terasa dikarenakan telah mengeksekusi hak free float-nya sebanyak 7,5 persen yang menjadikannya market cap terbesar dalam IHSG," ujar Reza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement