Selasa 26 Jan 2016 17:44 WIB

Bayer Gandeng Mitra Bantu Petani Padi di 3 Daerah

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi
Foto: Antara
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Selain mengembangkan produk farmasi, PT Bayer juga mengembangkan produk di bidang pertanian. Bahkan di bidang pertanian, Bayer menggandeng mitra swasta untuk membangun penggilingan padi di Sragen, Ngawi dan Banyuwangi.

"Kita sedang usahakan juga bisa dibangun di Jawa Barat. Tapi biayanya mahal, sampai ratusan miliar rupiah per unit," kata Head of Corporate Commuication Bayer, Anton Susanto.

Kepada Republika.co.id di Nusa Dua, Selasa (26/1), Anton mengatakan, kerjasama Bayer dengan pihak ketiga membangun penggilingan padi, untuk memudahkan petani mendapatkan tempat penggilingan terdekat. Selama ini, petani membawa hasil panen ke penggilingan yang jauh dan belum tentu uang pembayarannya bisa segera cair.

"Tapi dari apa yang kami kerjakan, petani cukup membawa hasil panen ke pengilingan yang berjarak tiga kilometer, hasil panen disortir dan dalam dua minggu langsung dapat pembayaran," kata Anton.

Bersama PR dan Media Specialist Bayer, Sri Libri Kusnianti, Anton mengatakan, selain membangun pusat penggilingan, para petani juga mendapatkan pendampingan dalam mengerjakan sawah atau ladangnya. Setiap pekan katanya, senantiasa ada pertemuan antara petani, yang dihadiri pendamping dari Bayer, sehingga petani bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

Dari pendampingan yang dilakukan kata Anton, para petani bisa mendapatkan hasil panen sebesar 1 ton per hektare setiap empat bulan. Hasil panen sebesar itu kata Anton cukup bagus, karena hasilnya berkesinambungan dan tidak mengenal musim.

Mengenai kegiatan ekspor PT Bayer, disebutkan Anton, terbesar adalah produk-produk kesehatannya. Namun sebutnya, produk pertanian PT Bayer juga diminati oleh Australia dan sejumlah negara di kawasan Asia. "Produk-produk Bayer cukup bersaing di luar negeri," kata Anton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement