Selasa 26 Jan 2016 17:18 WIB

Ada Dua Penyebab Ford Hengkang dari Indonesia

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nur Aini
 Pekerja sedang melakukan perawatan berkala kendaraan di bengkel resmi Jakarta, Selasa (26/1).  (Republika/Tahta Aidilla)
Pekerja sedang melakukan perawatan berkala kendaraan di bengkel resmi Jakarta, Selasa (26/1). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen Otomotif asal Amerika Serikat (AS), Ford,  memutuskan menutup lini usahanya di Indonesia karena kesulitan bisnis. Pengamat Otomotof Dewa Yuniardi mengatakan, keluarnya Ford dari tanah air tidak lepas dari ketidakmampuan bersaing dengan industri otomotif lain.

"Pertama, situasi ekonomi susah, kedua kalah saingan, itu aja," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (26/1).

Kedua hal ini, ia katakan, membuat Ford mau tidak mau harus angkat kaki dari Indonesia. Menurutnya, jika kondisi ekonomi bagus, Ford setidaknya masih bisa mendapat sedikit pangsa pasar.

Hengkangnya Ford, dalam pandangannya, tidak terlepas dari prediksi industri otomotif di Indonesia ke depan yang kurang baik sehingga lebih memilih menutup untuk sementara waktu.

"Kelihatannya sementara, kan kalau kita lihat dari statement-nya dia (Ford) masih akan datang lagi, kalau pun nggak jelas kapan karena menunggu ekonomi membaik lagi," ungkapnya.

Ia menambahkan, keputusan Ford sendiri belum tentu akan diikuti produsen otomotif lain, mengingat setiap perusahaan memiliki hitung-hitungan berbeda soal industri otomotif di Indonesia.

"Tergantung manajemen masing-masing, akan berhitung potensi pasar yang bisa mereka serap berapa. Kalau nggak menutup ya terus rugi, mau nggak nanggung (kerugian) sementara waktu," katanya menambahkan.

Jika menilik data yang lalu, ia menilai, industri otomotif terutama Ford memang mengalami penurunan penjualan lantaran tidak stabilnya kondisi perekonomian baik di dalam negeri maupun luar negeri. Naiknya dolar AS membuat harga mobil ikut melonjak naik.

Berkebalikan dengan Ford, ia mengatakan, ada sejumlah produsen otomotif dari Cina yang justru akan masuk untuk membangun pabrik perakitannya di Indonesia.

Baca juga: Ford Tutup Dinilai tak Pengaruhi Investasi Otomotif Indonesia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement