Senin 25 Jan 2016 18:29 WIB

Pembiayaan Syariah Diprediksi Tumbuh 10 Persen

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Pembiayaan Syariah Perumahan
Foto: Republika/Mardiah
Pembiayaan Syariah Perumahan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri pembiayaan syariah diprediksi akan tumbuh linier dangan pembiayaan konvensional tahun ini, antara lima persen higga 10 persen. Belum pulihnya daya beli masyarakat jadi salah satu tantangan industri.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno mengatakan, pertumbuhan pembiayaan syariah pada 2016 ini nampaknya akan linier dengan konvensional antara 5-10 persen. Prakiraan di kisaran itu karena daya beli masyarakat turun di beberapa daerah dan belum kembali membaik. ''Harus lihat dulu perkembangannya setelah triwulan pertama tahun ini,'' kata Suwandi, di Jakarta, Senin (25/1).

Soal dorongan OJK agar perusahaan pembiayaan masuk ke UKM, Suwandi melihat belum akan ada pengaruhnya. Tapi untuk pembiayaan syariah di dalamnya, sudah ada sektor UKM. Diversifikasi produk yang ditawarkan ke masyarakat pasti akan dilakukan.

Pembiayaan kendaraan bermotor masih akan menjadi penyumbang utama pertumbuhan tersebut. Pembiayaan mobil dan motor baru kurang lebih akan sama seperti tahun lalu dimana mobil mencapai 1.031.291 unit dan motor 6.480.155 unit. Jaminan kendaraan untuk pembiayaan multiguna, UKM dan modal kerja juga masih akan tumbuh.

Sepanjang Januari hingga Oktober 2015, OJK mencatat piutang industri pembiayaan syariah mencapai Rp 16,970 triliun dan ijarah Rp 1,967 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement