Senin 18 Jan 2016 06:39 WIB

Petani Diminta Belajar Mengemas Produknya dengan Baik

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Andi Nur Aminah
Berbagai kemasan kopi Enrekang.
Foto: Republika/Pryantono Oemar
Berbagai kemasan kopi Enrekang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pendampingan dalam program Desa Sejahtera Mandiri (DSM) yang bekerja sama dengan 14 perguruan tinggi dilakukan untuk mengakselerasi kesejahteraan warga.

Sebanyak 14 perguruan tinggi yang diajak kerja sama antara lain STKS Bandung, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Universitas Gadjah Mada, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Islam Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Jember, IAIN Antasari Banjarmasin, Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Andalas, serta Universitas Jambi.

"Kehadiran para mahasiswa dan mahasiswi dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bisa mengakselerasi pengetahuan warga di desa. Terutama di bidang pertanian dan teknik pemasaran hasil produksi," katanya, Ahad, (17/1).

Menurutnya, selama ini warga mengenal istilah petik, olah dan jual. Namun seiring perkembangan zaman pola seperti itu harus diubah. "Pola itu harus diubah menjadi petik, olah, kemas, dan jual. Sebab kemasan itu sangat penting," uajrnya. 

Anak-anak, Khofifah mengaratakan, sering tertarik membeli makanan ringan karena kemasan yang menarik. Padahal isinya kadang sebagian besar hanya angin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement