REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemerintah Venezuela mengumumkan 60 hari darurat ekonomi untuk mengatasi krisis yang memburuk.
Presiden Nicolas Maduro akan memerintah dengan dekrit tersebut selama dua bulan. Hal yang termasuk dalam dekrit termasuk meningkatnya pajak, melakukan langkah darurat untuk membayar layanan kesejahteraan dan impor makanan.
Dikutip dari BBC, Jumat (15/1), dekrit dipublikasikan beberapa jam sebelum Maduro menyampaikan pidato kenegaraan kepada kongres untuk pertama kalinya sejak lawan politiknya menguasai parlemen.
Venezuela memiliki persediaan minyak terbesar di dunia. Namun, jatuhnya harga minyak dunia dalam 18 bulan terakhir menyebabkan hilangnya 60 pendapatan negara.
Kongres mengatakan inflasi bisa mencapai 140 persen setiap tahun.
Ekspor minyak memiliki porsi 95 persen dari keuntungan Venezuela. Pemerintah mengatakan tingginya inflasi dan langkanya kebutuhan pokok dipicu oposisi politik.
Baca juga: Kisah Dokter Bantu Gadis Yazidi Tawanan ISIS Kembalikan 'Keperawanan'
Ikuti Whatsapp Channel Republika
