REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan situasi pasar keuangan saat ini dalam kondisi baik, meskipun sempat terjadi aksi teror di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
"Seperti yang terlihat kemarin, saya kira apa yang dialami kita masih sejalan dengan kecenderungan regional, tidak ada sesuatu yang anomali," kata Muliaman saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Muliaman optimistis situasi keamanan terus terkendali dan tidak akan mengganggu pasar keuangan secara keseluruhan, karena adanya kesigapan aparat keamanan untuk memulihkan keadaan dalam waktu singkat.
Namun, ia mengakui aksi teror bisa saja dalam jangka pendek memengaruhi kondisi perekonomian nasional, apabila kejadian yang memakan korban jiwa itu, tidak ditangani dengan cepat.
"Kalau tidak ditangani secara baik, akan berpengaruh. Kita bersyukur karena segala sesuatu 'return back to normal' dengan cepat. Jadi kita optimis dengan keseriusan semua pihak," ujar Muliaman.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan dunia moneter tidak akan terdampak aksi teror dan ledakan yang terjadi pada Kamis siang.
Ia mengatakan, peristiwa tersebut jangan terlalu dibesarkan secara berlebihan agar tidak mendatangkan dampak yang mencekam sehingga berpengaruh terhadap kinerja moneter Indonesia.
Menurut dia, wajar jika pasar saham bereaksi sesaat setelah kasus ledakan itu terjadi.
"Tidak, tidak usah dibesar-besarkan kalaupun ada yang bereaksi ya besok sudah biasa lagi," kata Darmin, pada Kamis malam (14/1).
Sementara, Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat sore, ditutup menguat sebesar 10,79 poin atau 0,23 persen ke posisi 4.523,97.
Sedangkan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak menguat 30 poin menjadi Rp13.877 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.907 per dolar AS.