REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Gelombang penjualan baru-baru ini memukul saham AS pada Jumat (8/1) yang menjadi pekan terburuk dalam empat tahun terakhir.
Pasar saham jatuh karena sentimen kekhawatiran investor tentang perlambatan ekonomi Cina. Perlambatan ekonomi Cina membuat harga minyak terjun ke level terendah sejak 2004. Hal itu menjadi pukulan terbaru untuk perusahaan-perusahaan energi di AS.
Dilaporkan AP, saham perusahaan industri dan teknologi seperti Boeing dan Apple yang melakukan banyak bisnis di Cina juga telah jatuh tajam pekan ini. Harga saham perusahaan pertambangan seperti Freeport-McMoRan juga jatuh karena merosotnya harga tembaga. Cina menjadi importir utama dari tembaga.
Rata-rata indeks Dow Jones turun 167,65 poin atau 1 persen, ke 16,346.45. Indeks Standard and Poor 500 turun 21,06 poin atau 11 persen ke 1,922.03. Indeks Nasdaq turun 45,80 poin atau 1 persen ke 4,643.63.
Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun sekitar 6 persen untuk pekan ini. Indeks Nasdaq turun bahkan lebih dari 7,3 persen.
Kerugian terbesar pada hari Jumat di pasar keuangan. JP Morgan Chase kehilangan 1,35 dolar AS atau 2,2 persen ke 58,92 dolar AS, dan Citigroup jatuh 1,43 dolar AS atau 3 persen ke 46,13 dolar AS. Saham perawatan kesehatan merosot, dipimpin oleh perusahaan obat. Saham energi juga tergelincir karena harga minyak di posisi terendah sejak satu dekade.