Jumat 08 Jan 2016 09:10 WIB

Meksiko Peringatkan Kemungkinan Terjadinya Perang Mata Uang Global

Karyawati menunjukkan mata uang Yuan di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (30/11).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menunjukkan mata uang Yuan di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (30/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA MEKSIKO -- Meksiko memperingatkan pada Kamis (7/1) bahwa devaluasi yuan cINA bisa memicu perang mata uang global, karena peso Meksiko mencapai posisi terendah baru terhadap dolar AS.

Pernyataan Menteri Keuangan Luis Videgaray datang setelah bank sentral Cina, People's Bank of China (PBoC), melemahkan mata uang yuan ke tingkat terendah sejak Maret 2011. Langkah PBoC ini memicu kekhawatiran di seluruh dunia.

"Kita bisa memasuki siklus devaluasi kompetitif, yang terus terang merupakan fenomena sesat karena jika semua negara akhirnya mendevaluasi mata uangnya, tiada ada yang akan membuat dirinya lebih kompetitif," kata Videgaray.

Peso mencapai terendah baru dalam sejarah terhadap mata uang AS karena melampaui 18 peso terhadap dolar AS selama perdagangan. "Nilai tukar di Meksiko bergerak bersama fenomena global, itu bukan fenomena spesifik untuk perekonomian kita," katanya pada konferensi pers dan menambahkan bahwa peso juga telah terpukul oleh penurunan harga minyak global.

Pasar saham Meksiko, sementara itu, jatuh 2,47 persen karena ditutup dengan kerugian untuk hari kesembilan berturut-turut di tengah kekhawatiran global atas ekonomi Cina.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement