Rabu 06 Jan 2016 11:26 WIB

Jokowi Minta Proyek Infrastruktur 'Jangan Sedikit-Sedikit Impor'

Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo memberikan sambutannya usai membuka perdagangan saham perdana tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1).  (Republika/Agung Supriyanto))
Presiden Joko Widodo memberikan sambutannya usai membuka perdagangan saham perdana tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). (Republika/Agung Supriyanto))

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sebagian besar proyek infrastruktur digarap oleh kontraktor lokal agar peredaran uang lebih besar di daerah-daerah.

Ia mengatakan  jika tidak memungkinkan 100 persen maka upayakan agar 90 persen proyek infrastruktur digarap kontraktor lokal.  Apalagi Presiden menilai tahun ini banyak proyek infrastruktur yang nilainya di bawah Rp 50 miliar, sehingga memungkinkan kontraktor lokal untuk menggarap proyek tersebut.

"Saya ingin agar peredaran uang semakin banyak di desa, jangan hanya mampir dan kemudian ketarik lagi (ke Jakarta). Daerah tidak akan dapat peredaran uang itu," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Penandatanganan Kontrak Kegiatan Tahun Anggaran 2016 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jakarta, Rabu (6/1).

Kepala Negara juga meminta kepada kontraktor agar menekankan penggunaan konten lokal, di mana barang produk dalam negeri ini diutamakan. "Jangan sedikit-sedikit impor. Stop itu. Gunakan barang-barang lokal. Local content diperbesar, syukur bisa semuanya barang lokal. Enggak ada lagi nanti beli pipa harus impor. Ada lagi buat jembatan impor bajanya, padahal di sini ada Krakatau (Steel)," ucapnya menegaskan.

Selain itu, Presiden berpesan agar pelaksanaan proyek infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat pada 2016 bersifat padat karya atau membuka lebih banyak lapangan kerja. Ia mengatakan pemerintah ingin membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. "Saya titip beberapa hal, kita ingin buka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Angka sebesar Rp 104 triliun yang ada di infrastruktur PU ini akan membuka lapangan pekerjaan sangat besar, saya titip usahakan proyek ini banyak menyerap tenaga kerja, padat karya, tanpa melupakan teknologi. Tapi sekali lagi, dorong agar ini banyak menyerap tenaga kerja," tutur Jokowi.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi menyaksikan penandatangan kontrak kegiatan tahun anggaran 2016 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jakarta. Acara penandatanganan kontrak sekaligus dilakukan di lima lokasi secara bersamaan yakni di Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado, dan Jayapura.

Dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur PUPR, pada 2016 Kementerian PUPR memiliki 10.649 paket kontrak dengan nilai Rp 73,41 triliun. Kementerian PUPR telah melaksanakan pelelangan dini sejak Agustus hingga Desember 2015 sebanyak 5.344 paket dengan nilai Rp 42,74 triliun. Pada Januari ditandatangani 1.026 paket sebesar Rp25 triliun dan pada Rabu (6/1) ditandatangani kontrak senilai Rp 8,81 triliun.

Pada kesempatan itu pula Presiden menyapa melalui teleconference para pelaksana proyek di lapangan seperti di Pulau Balang, Balikpapan, dan Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah. Selain itu, Presiden juga berdoalog teleconference dengan Pemda dan kontraktor di lima lokasi penandatanganan kontrak selain Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement