REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginginkan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kontribusi perbankan syariah dalam percepatan pembangunan perekonomian nasional.
Menurut Presiden, sekarang tengah terjadi pelambatan ekonomi global. Alhasil, berdampak kepada perekonomian negara.
Dia menilai, perkembangan sektor jasa keuangan syariah masih sangat prospektif. Artinya, masih menjanjikan untuk dikembangkan.
"Hal itu tercermin dari pertumbuhan perbankan syariah, reksa dana syariah, peningkatan industri nonbank syariah," katanya saat membuka rapat mengenai dewan pengembangan ekonomi syariah, Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/1).
Dia sangat menghargai upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengeluarkan kebijakan yang menjadi bagian dari paket kebijakan ekonomi. Tujuannya, memberikan stimulus perbankan syariah.