Selasa 29 Dec 2015 16:21 WIB

Ini Pandangan Presiden PKS Soal Ide Ketahanan Energi

Rep: c25/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman (tengah) didampingi Anggota Fraksi PKS Almuzzamil Yusuf (kiri) saat pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/12).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman (tengah) didampingi Anggota Fraksi PKS Almuzzamil Yusuf (kiri) saat pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ide ketahanan energi mulai menjadi sorotan dan perbincangan publik. Lewat akun Twitter-nya, Presiden PKS ikut mengomentari ide ketahanan energi tersebut.

Presiden Partai Keadilan sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, mengatakan ide ketahanan energi sudah lama ada dan konsep yang digunakan bukanlah memungut dana dari konsumen. Menurutnya, konsep ketahanan energi adalah menyisihkan sebagian pendapatan negara dari minyak dan gas untuk difokuskan kepada ketahanan energi.

Ia menuturkan Norwegia dan Timor Leste sebagai negara-negara yang hasil minyak dan gasnya tidak semua digunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melainkan disisihkan untuk ketahanan energi generasi mendatang. Maka itu, ia berharap agar Komisi VII dan Pemerintah bisa menjalankan ide ketahanan energi tersebut.

Pria yang akrab disapa Kang Iman itu menerangkan Indonesia juga bisa menyisihkan sebagian pendapatan minyak dan gas untuk ketahanan energi. Hal itu bisa terlaksana apabila Indonesia bisa menggenjot penerimaan pajak ditambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) non minyak, serta dilengkapi dengan adanya konsensus.

Sohibul menekankan kesiapan harus diawali dari elit, untuk merumuskan konsep ketahanan energi denganbaik, menggenjot penerimaan non minyak dan gas, lakukan efisiensi dan jauhi tindak korupsi. Ia berharap publik tidak apriori jika ada implikasi kebijakan ketahanan energi, dengan terus mengawasi bersama agar kebijakan transparan dan akuntabel.

"Jika kebijakan ketahanan energi bagi generasi mendatang jadi konsesnsus, ini tanggung jawab bersama. Cita-cita pasti ada konsekuensi, InsyaAllah kita bisa," cuit Kang Iman lewat @msi_sohibuliman, Selasa (29/12).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement