Jumat 18 Dec 2015 19:17 WIB

Pertumbuhan Industri Prioritas Diyakini Membaik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman. Pembeli memilih produk makanan dan minumam di pusat perbelanjaan, Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman. Pembeli memilih produk makanan dan minumam di pusat perbelanjaan, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pada 2016 mendatang beberapa industri prioritas diperkirakan akan mulai merangkak naik. Industri tersebut antara lain, industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, serta industri barang logam, komputer, elektronik, optik, dan peralatan listrik.

"Industri makanan dan minuman akan naik sekitar 7,4 persen, sedangkan industri kimia, farmasi dan obat tradisional naik di kisaran 8,5 persen," ujar Saleh di Jakarta, Jumat (18/12).

Selain itu, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik diprediksi naik sekitar 8 persen. Saleh mengatakan, industri-industri tersebut diharapkan dapat menjadi motor pertumbuhan industri manufaktur nonmigas pada 2016 mendatang. Menurut Saleh, industri semen pada tahun depan diprediksi juga akan naik sebesar 10 persen karena adanya pembangunan infrastruktur yang mulai bergerak.

 

"Dengan demikian, pada 2016 industri nonmigas diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5,7 persen," kata Saleh.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat mengatakan, ada beberapa faktor yang menimbulkan optimisme pertumbuhan ekonomi pada tahun depan. Salah satunya yakni mulai berjalannya sejumlah paket kebijakan ekonomi dan beberapa pabrik yang berinvestasi juga sudah mulai produksi. Selain itu, dari perekonomian Amerika Serikat sudah mulai membaik dan diharapkan pertumbuhan ekonomi global bisa bergerak ke arah yang positif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement