REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum dari Universitas Sumatera Utara Ricardo Simanjuntak belum melihat tanda-tanda pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN di akhir 2015 dan awal 2016.
Menurut dia, lima ciri single market belum menunjukkan tanda-tanda kemunculannya. Lima ciri tersebut yakni free flow dalam pelayanan, barang, investasi, modal dan tenaga kerja terdidik.
"Kelima ciri ini masih terbatas, tapi polanya sudah menuju ke sana," kata dia dalam Seminar Business Outlook 2016, Rabu (16/12).
MEA, lanjut dia, seharusnya bisa menjadi alat perencanaan penting ekonomi Indonesia. Visi ekonomi yang dibangun bukan bagaimana bersaing dengan negara ASEAN lain, tapi bagaimana meningkatkan kapasitas dan skill tenaga kerja.
Dalam hubungan yang dijalin di MEA, ada tiga level interaksi yakni level negara dengan negara, investor dengan negara dan warganegara dengan warganegara. Oleh karena itu, pelaku usaha harus benar-benar menyiapkan diri agar siap sebagai pelaku di MEA.