Jumat 11 Dec 2015 17:44 WIB

INKA Incar Pasar Gerbong Kereta Api Myanmar dan Sri Lanka

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nur Aini
Pekerja menyelesaikan pembuatan gerbong datar di pabrik PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur, Jumat (20/11).
Foto: Antara//Siswowidodo
Pekerja menyelesaikan pembuatan gerbong datar di pabrik PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur, Jumat (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- PT Industri Kereta Api (INKA) terus mengembangkan sayapnya sebagai produsen gerbong kereta api ke mancanegara. Setelah sukses memenangkan tender pengadaan 150 gerbong kereta di Bangladesh, INKA membidik Myanmar dan Sri Lanka.

"Kita incar di Myanmar, kereta penumpang dan barang. Sri Lanka masih kita jajaki," kata Direktur Komersial dan Teknologi INKA Yunendar Aryo Handoko di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jumat (11/12).

Namun, Yunendar belum mengetahui berapa jumlah gerbong yang akan dipesan untuk proyek tersebut. Tender di Myanmar, kata Yunendar, baru dilakukan pada 2016.

Kontrak luar negeri ini sangat mempengaruhi aliran dana perseroan. "Tender satu kontrak yang nilainya besar sangat membantu kita daripada hanya beli sedikit-sedikit," katanya.

INKA optimistis dapat memenangkan tender-tender di luar negeri, meskipun harus bersaing dengan perusahaan dari Cina dan India. Yunendar mengatakan, perusahaan Cina yang mengikuti tender tersebut adalah perusahaan yang setara dengan INKA, sehingga tidak ada masalah untuk bersaing.

Apalagi, rekam jejak INKA sebagai produsen gerbong sudah cukup banyak. Saat ini, pasar perseroan mencakup Bangladesh, Thailand, Myanmar, Malaysia, dan Singapura.

INKA pun memperoleh dukungan dari pemerintah dalam tender-tender luar negeri ini. Dukungan itu berupa fasilitas kemudahan tujuan ekspor (KITE) dan fasilitas dari lembaga penjamin ekspor Indonesia (LPEI). (Baca juga: PT INKA akan Layani Transportasi Perkebunan dan Pertambangan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement