REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) meluncurkan buku berjudul Stabilitas Sistem Keuangan (KSK) No 25 di kantor pusat Bank Indonesia Jakarta, Kamis (10/12). Peluncuran buku dilakukan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.
Dalam sambutannya, Agus mengatakan, peyusunan buku KSK merupakan bagian transparansi di bidang makro. Buku KSK tersebut akan memberikan assesment, termasuk sumber kerentanan ekonomi.
Di tengah perlambatan ekonomi, lanjut dia, menjadi sangat penting bagi BI selaku otoritas untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan.
"Oleh karena itu, KSK edisi kali ini mengangkat tema menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah berlanjutnya perlambatan ekonomi," katanya.
Menurut dia, stabilitas sistem keuangan pada 2015 secara umum masih diliputi berbagai tantangan dan gejolak baik yang bersumber dari global maupun domestik. Pemulihan ekomi dunia dan berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dan keluarnya dana asing berpengaruh ke negara berkembang.
Pemulihan ekonomi AS berjalan tapi di bawah proyeksi. Pertumbuhan ekonomi Cina melemah dan terus melemah. Pelemahan ekonomi Cina juga berdampak terhadap harga komoditas dunia.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah bagi negara berkembang mengakibatkan terjadinya aliran dana dari negara berkembang ke save haven aset atau aset yang dianggap punya jaminan keamanan.
Sepanjang 2015, di Indonesia masih ada aliran masuk netto. Meskipun ada tekanan besar di pasar modal sehingga terjadi outflow. Namun jika dibanding 2014 periode yang sama terjadi penurunan tajam.
KSK merupakan salah satu publikasi rutin Bank Indonesia yang diterbitkan setiap semester sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang pengaturan dan pengawasan Makroprudensial kepada stakeholder.
"Kajian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menganalisa perkembangan, risiko dan prospek sistem keuangan ke depan," jelas Agus.
Dalam rangkaian acara peluncuran KSK, juga diadakan seminar dan diskusi bertema Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi.
Seminar tersebut menghadirkan pembicara antara lain Deputi Gubernur Bank Indonesia Hendar, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan Fauzi Ichsan, dan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Mulya Siregar, serta dimoderatori ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih.