REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perusahan maskapai penerbangan perintis PT Air Born akan memesan delapan unit pesawat N291 buatan Lapan dan PT Dirgantara Indonesia untuk memperkuat armada pesawatnya untuk melayani rute perintis dan carteran.
"Kami memesan delapan N219, mungkin pemesan pertama pesawat itu. Kami berharap, pada 2017 sudah bisa mengoperasikan pesawat itu menggantikan pesawat yang ada saat ini," kata Direktur Utama PT Air Born Sazahan Mohamad Yassin pada pengenalan pertama pesawat N219 di Hanggar PT Dirgantara Indonesia Kota Bandung, Kamis.
Menurut Sazahan pemesanan N219 itu merupakan bagian dari strategi perusahaan penerbangan itu untuk menangkap peluang bisnis pesawat carteran yang telah dijalaninya selama ini.
Ia menyebutkan, saat ini pihaknya telah mengoperasilan sebanyak enam unit pesawat jenis Twinn Otter yang sebagian besar dioperasikan dengan sistem carteran.
"Bisnis pesawat carteran ke depan kian prospektif dan kami fokuskan untuk melayanai kebutuhan pertambangan maupun angkutan cargo," katanya.
Menurut dia, perusahaannya itu telah mendapatkan jaminan pembiayaan untuk pembelian pesawat terbaru produk PT Dirgantara Indonesia dan Lapan itu. Ia menyatakan, sangat percaya dan yakin akan ketangguhan pesawat N219 itu.
"PTDI telah terbukti memberikan jaminan kualitas, keamanan, dan kenyamanan terhadap produk pesawatnya, termasuk N219 saya yakin memiliki spesifik yang dibutuhkan untuk penerbangan perintis dan carteran," katanya.
Kepercayaan terhadap produk PTDI itu, kata dia, antara lain, setelah mencermati produk, seperti CN235 dan N212 yang telah banyak digunakan banyak negara.
"N219 memiliki keunggulan kapasitas angkut, kelebihannya daya angkutan itu akan kami manfaatkan untuk menambah angkutan kargo," kata Sazahan menambahkan.