REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memudahkan perencanaan keuangan perjalanan umrah masyarakat, unit Usaha Syariah (UUS) Bank Danamon memasifkan produk umrah.
Direktur UUS Danamon Herry Hykmanto mengatakan, kerja sama dengan penyelenggara perjalanan umrah adalah langkah strategis untuk mendukung produk Bisa Umrah iB milik UUS Danamon.
Produk ini juga mengandung muatan perencanaan keuangan dan proteksi asuransi jiwa syaraiah sejak menabung saat berhaji hingga kembali ke Tanah Air.
''Titik berat kami pada edukasi perencanaan keuangan calon nasabah dulu. Dengan itu mereka jadi tahu kalau mau berumrah tidak berat kalau direncanakan,'' ungkap Herry.
Tabungan Bisa Umrah iB, yang diluncurkan pada bulan Juni 2015 lalu, dirancang khusus untuk perencanaan persiapan ibadah umrah. Nasabah memiliki keleluasaan untuk menentukan jangka waktu menabung mulai dari enam bulan hingga 72 bulan serta besarnya setoran bulanan sesuai kebutuhan.
Tabungan ini juga dilengkapi asuransi jiwa gratis hingga Rp 200 juta dari mulai masa menabung, masa tunggu, keberangkatan umrah ke Tanah suci, hingga jamaah kembali ke Tanah Air.
Dalam acara Tabligh Akbar dan penandatanganan kerja sama bersama PT Alia Indah Wisata akhir pekan lalu, Herry menilai antusiasme nasabah dan calon nasabah produk Bisa Umrah iB ini baik. Alia Wisata jadi salah satu mitra awal dan paling siap untuk produk ini.
Dibading triwulan tiga 2014, pertumbuhan pembiayaan UUS Danamon hingga triwulan tiga 2015 mencapai 39 persen, pendanaan 60 persen dengan aset tumbuh 32 persen menjadi Rp 3,7 triliun. Hingga akhir tahun, Herry menyebut angka pertumbuhan UUS Danamon tak jauh dari angka itu.
Per triwulan tiga juga, komposisi dana murah dari tabungan dan giro (CASA) mencapai 40 persen. ''Inginnya ditingkatkan ke 60 persen. Karena itu kami coba perbesar dari produk tabungan,'' kata Herry.
Tahun depan, UUS Danamon masih akan fokus pada bisnis pembiayaan komersil dan UKM. Optimalisasi jaringan induk, Bank Danamon, dengan leveranging jadi andalan.
Herry juga menyambut gembira kemudahan dari regulator atas insentif apapun yang mempermudah perbankan syariah seperti leveraging dan kodifikasi produk.
Meski spin off keharusan, untuk saat ini UUS Danamon fokus memanfaatkan infrastruktur yang tersedia saat ini. Sebab ia menilai, industri perbankan syariah harus tumbuh lebih cepat dan terbantu dengan pola leveraging.
Direktur Utama PT Alia Indah Wisata Joko Asmoro mengatakan, sudah ada 1.866 jamaah umrah kelolaan Alia wisata yang berangkat pada Desember 2015 ini dengan rata-rata 2.000 jamaah manasik setiap bulannya.
Nantinya mereka akan diarahkan menggunakan fasilitas produk UUS Danamon. Edukasi lain seperti migrasi dari transaksi tunai ke non tunai menggunakan jasa kartu perbankan juga jadi salah satu fokus atas jamaah.
''Kami sedang kerja sama dengan toko-toko di luar negeri untuk memberikan diskon khusus agar produk ini menarik buat jamaah,'' kata Joko.