Jumat 04 Dec 2015 16:28 WIB

Jokowi: Percepat Pembangunan Pembangkit Listrik dan Kilang Minyak

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Pekerja melakukan perawatan jaringan listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/11).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pekerja melakukan perawatan jaringan listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta pembangunan pembangkit listrik dan kilang minyak dipercepat. Ia menilai, kesempatan itu sangat mungkin untuk terwujud karena terdapat banyak investor yang siap berinvestasi.

“Sekarang hanya kesiapan kita untuk berikan kecepatan pelayanan sehingga peluang ini tidak hilang,” ucap Presiden Jokowi ketika memulai Rapat Terbatas tentang Pertamina dan PLN di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/12).

 

Jokowi juga berharap agar semua pihak bersiap untuk memanfaatkan peluang yang ada sehingga dapat segera direalisasikan. Akhir 2019 mendatang, kata Jokowi, rasio elektrifikasi ditargetkan bisa mencapai 100 persen.

Pembangunan kilang minyak yang lebih dari 30 tahun tidak dibangun, menurut Presiden juga dapat segera direalisasikan, sehingga pada akhir 2019 akan terbangun kilang, baik di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

“Saya minta semua dipercepat, baik oleh pemerintah, BUMN. Jangan ada alasan, jangan sampai ditunda-tunda,” ucap Presiden.

Rapat Terbatas tersebut dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Dirut PLN Sofyan Basir, dan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement