Kamis 03 Dec 2015 19:56 WIB

Panin Syariah Perbesar Pembiayaan Ritel

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Panin Syariah, Jakarta,Rabu (7/5).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Panin Syariah, Jakarta,Rabu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) berencana mengubah komposisi pembiayaan dengan memperbesar pembiayaan ritel. Direktur Utama Deny Hendrawati menuturkan, perubahan komposisi pembiayaan akan disesuaikan dengan DPK. Namun arahnya akan lebih banyak ke pembiayaan ritel bagi UKM dan konsumer.

Saat ini pembiayaan korporasi masih 60 persen dan 40 persen sisanya pembiayaan UKM. Bisnis pembiayaan terutama di segmen menengah sendiri masih jadi andalan penyumbang laba.

Direktur Bank Panin Syariah S Budi Darsono mengatakan, di segmen ritel ada pembiayaan konsumer, UKM dan kemitraan. Tahun depan porsi ritel akan dinaikkan menjadi 50 persen atau sekitar Rp 1,8-2,3 triliun. Untuk menuju ke sana, infrastrukturnya sudah ditata.

PNBS, lanjut Budi, ingin mempunyai portofolio bagus dengan dasar yang bagus sehingga ke depan tidak sibuk membenahi. Sehingga kalau pun mau didorong lebih intensif, prosesnya lebih nyaman.

Produk ritel konsumer pembiayaan rumah (KPR Pas iB) yang diluncurkan pertengahan tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 100 miliar di akhir tahun dan per September 2015 sudah mencapai Rp 80  miliar.

Tahun ini PNBS sudah memiliki 13 cabang dan tahun depan akan ditambah hingga totalnya 20 kantor. Tahun depan tiap cabang harus memiliki 10-20 rekanan pengembang sehingga tahun depan PNBS memiliki sekitar 200 mitra pengembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement