REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini laju inflasi secara tahunan pada 2015 akan di bawah empat persen atau lebih baik dari target pemerintah di APBN-P yang dijaga maksimal sebesar lima persen.
Seusai menghadiri seminar ekonomi di Jakarta, Selasa, Darmin menuturkan penurunan inflasi hingga November 2015, yang secara tahunan 4,89 persen (yoy), didorong kebijakan stabilisasi harga pangan dan harga barang yang diatur pemerintah di tengah ancaman musim kekeringan El Nino sepanjang 2015.
Namun Darmin juga tidak menampik bahwa terkendalinya inflasi turut disebabkan belum pulihnya daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi.
"Saya kira ini kombinasi dari beberapa pengaruh tersebut. Namun, dari dua faktor terbesar adalah gangguan pasokan pangan dan tarif barang yang diatur pemerintah. Kita bisa menjaga dua hal itu," ujarnya.
Laju inflasi November 2015, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebesar 0,21 persen, dengan laju tahun kalender berjalan sebesar 2,37 persen dan tingkat inflasi tahunan 4,89 persen. Menurut BPS, komoditas penyumbang inflasi adalah beras dan daging ayam ras yang telah mengalami kenaikan harga.
Selain itu, inflasi komponen inti pada November tercatat 0,16 persen, dan inflasi inti dari tahun ke tahun (yoy) 4,77 persen.
Darmin mengatakan pemerintah akan terus mengantisipasi ancaman kenaikan inflasi pada Desember 2015, di mana seperti lazimnya akhir tahun, kenaikan harga barang dan jasa transportasi kerap terjadi.
"Inflasi kita selalu naik kalau ada dua hal, satu musim panen buruk sehingga menganggu produksi pangan dan barang yang diatur pemerintah (administired prices) terganggu. Kita akan jaga dua faktor itu, sehingga inflasi akhir tahun akan lebih baik," ujarnya.
Target inflasi yang dipasang pemerintah dalam APBNP 2015 sebesar 5,0 persen. Sementara Bank Indonesia menargetkan inflasi 2015 terkendali di rentang 3-5 persen.