Selasa 01 Dec 2015 19:07 WIB

Obligasi Korporasi Tahun Depan Diprediksi Sentuh Rp 66 Triliun

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nur Aini
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbitan surat utang atau obligasi korporasi tahun depan diprediksi masih marak. Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Salyadi Saputra memperkirakan total emisi surat utang korporasi nasional 2016 akan mencapai Rp 66 triliun.

Jumlah tersebut naik tipis dari realisasi tahun ini hingga 30 November yang mencapai Rp 62,014 triliun. 

"Rp 66 triliun ini kami pendekatannya, estimasinya kami lihat jatuh tempo pada 2016, kami asumsikan yang akan refinancing itu ada Rp 48 triliun," ujarnya di Jakarta, Selasa (1/12). 

Adapun dari nilai Rp 66 triliun itu, diperkirakan terdapat Penawaran Umun Berkelanjutan (PUB) yang diterbitkan tahun depan sebesar Rp 9 triliun. Penawaran itu, kata dia, sudah ada pada tahun ini tetapi belum terealisasi. 

"Kami asumsikan tidak direalisasikan pada 2015 tapi pada 2016," ungkapnya.

Pefindo juga memperkirakan penerbitan obligasi korporasi baru, sukuk, dan Medium Term Note (MTN) atau obligasi baru yang bukan untuk refinancing sebesar Rp 9 triliun.

"Jadi total mudah-mudahan ada Rp 66 triliun. Walaupun belum mendapatkan mandat tapi beberapa perusahaan sudah mengindikasikan akan menerbitkan obligasi. Mungkin saja kebutuhannya ada tapi tahun ini keadaannya kurang bagus," papar Salyadi. 

Ia menambahkan, hingga 30 November 2015, total ada 46 perusahaan yang menerbitkan surat utang dengan rincian melalui obligasi Rp 57,52 triliun, MTN sebesar Rp 4,3 triliun, dan sekuritas senilai Rp 182 miliar. 

"Kemarin bunga bank masih lebih menarik, lihat kondisi besok, jika kupon obligasi bisa bersaing dengan perbankan, tahun depan akan banyak yang masuk ke pasar obligasi, karena kebutuhan besar," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement