REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2015 surplus 1,01 miliar dolar AS. Nilai ekspor tercatat 12,08 miliar dolar AS, sedangkan impor 11,07 miliar dolar AS.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, surplus neraca perdagangan Oktober 2015 ini merupakan yang tertinggi setelah 2011. "2011 merupakan momen saat ekspor impor kita sedang bagus-bagusnya. Sekarang nilai surplusnya sudah mendekati," kata Suryamin dalam paparannya, Senin (16/11).
Suryamin merinci, neraca perdagangan pada Oktober 2011 surplus 1,24 miliar dolar AS, Oktober 2012 defisit 1,89 miliar dolar AS, Oktober 2013 surplus 24,3 juta dolar AS, sedangkan Oktober 2014 defisit 35,2 juta dolar AS.
Neraca perdagangan jika dihitung secara akumulatif dari Januari-Oktober 2015 juga mencatatkan surplus 8,16 miliar dolar AS. Nilai Ekspor 127,22 miliar dolar AS sedangkan impor 119,05 miliar dolar AS.
Jumlah tersebut juga merupakan yang tertinggi setelah periode Januari-Oktober 2011. Kala itu, surplus mencapai 23,6 miliar dolar AS. Sedangkan pada 2012 2012 defisit 863 juta dolar AS, 2013 defisit 6,38 miliar dolar AS, 2014 defisit 1,7 miliar dolar AS.