REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,73 persen (yoy) pada kuartal III 2015, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 4,67 persen (yoy).
Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Andiwiana, mengatakan, kondisi tersebut menunjukkan semakin kuatnya momentum pertumbuhan ekonomi ke depan. Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 terutama didorong oleh peran pemerintah yang lebih kuat, baik dalam bentuk konsumsi maupun investasi pemerintah.
"Hal itu tercermin dari kemajuan proyek infrastruktur pemerintah yang signifikan di tengah sikap menunggu (wait and see) investor swasta, konsumsi rumah tangga juga masih cukup kuat," jelasnya, Kamis (5/11).
Di sisi eksternal, masih rendahnya harga komoditas dan masih lemahnya pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang, seperti Amerika Serikat, Cina, dan Singapura menyebabkan ekspor masih terkontraksi lebih dalam. Di sisi lain, pertumbuhan impor sedikit tertahan sejalan dengan perbaikan permintaan domestik.
BI memandang perbaikan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut pada kuartal IV 2015. Peran Pemerintah diperkirakan semakin kuat, antara lain melalui akselerasi pelaksanaan proyek infrastruktur Pemerintah yang mampu mendorong kinerja investasi yang lebih baik. Investasi swasta diharapkan juga akan meningkat dengan adanya rangkaian paket kebijakan pemerintah, termasuk berbagai deregulasi yang mendukung iklim investasi.
Sementara itu, kinerja konsumsi diperkirakan membaik dengan adanya pelaksanaan Pilkada serentak pada Desember 2015. Selain itu, pelonggaran kebijakan makroprudensial juga diperkirakan akan mulai memberikan dampak terhadap aktivitas ekonomi pada kuartal IV 2015.
"Dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga, perekonomian Indonesia akan dapat tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi secara berkesinambungan," ucapnya.