Rabu 04 Nov 2015 11:04 WIB

Tol Laut Ditarget Tekan Fluktuasi Harga Barang

Red: Nur Aini
Kapal Tol Laut Mutiara Persada III sandar di dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/5).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Kapal Tol Laut Mutiara Persada III sandar di dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menargetkan fluktuasi harga barang kurang dari sembilan persen per tahun dengan beroperasinya tol laut.

Thomas dalam peluncuran perdana penyelenggara kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan tol laut anggaran 2015 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/11), juga menargetkan disparitas harga kurang dari 13,5 persen.

"Salah satu kebijakan Kemendag adalah memperkuat pasar dalam negeri, karena itu kami menargetkan fluktuasi harga kurang dari sembilan persen per tahun dan disparitas harga kurang dari 13,5 persen," katanya.

Peluncuran perdana tol laut tersebut merupakan program kerja Kementerian Perhubungan dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut. Perpres itu diikuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 161 Tahun 2015 tanggal 16 Oktober 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 168 Tahun 2015 Tentang Tarif Angkutan Barang Dalam Negeri dan Bongkar Muat Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut.

Untuk menjamin keberlangsungan pengoperasian kapal-kapal, pemerintah telah memberikan dana bantuan kewajiban pelayanan publik (PSO) kepada operator tol laut yakni PT Pelni sebesar Rp 257,9 miliar dengan enam unit kapal.

"Dalam pelaksanaan program ini, Kemendag berperan sebagai koordinator dan pemasok muatan, untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting," kata Thomas.

Karena keterbatasan waktu, untuk pengoperasian pertama dengan tiga kapal dan tiga ruas trayek dengan nilai subsidi sebesar Rp 30 miliar. Tiga trayek tersebut di antaranya, Kode Trayek T-1 Tanjung Perak - Tual - Fak fak - Kaimana - Timika - Kaimana - Fak fak - Tual -Tg Perak (dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga III - 32. Kode Trayek T - 4 : Tg. Priok - Biak - Serui - Nabire -Wasior - Manokwari - Wasior- Nabire - Serui - Blak - Tg Pnok (dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga Ill - 22).

Kode Trayek T -6 : Tg. Priok - Kijang - Natuna - Kijang - Tg Priok (dioperasikan oleh KM Caraka Jaya Niaga III - 4). "Semoga program ini dapat menurunkan harga jual ke konsumen di daerah tujuan dan memperkecil disparitas harga," katanya.

Thomas menyebutkan tarif angkutan laut tujuan Biak dengan menggunakan tarif normal sebesar Rp 48 juta per kontainer, namun melalui program tol laut ini tarif angkutan laut hanya sebesar Rp 8 juta per kontainer. "Masyarakat di daerah perbatasan dan daerah terluar dapat membeli barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya dengan harga yang lebih murah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement