Selasa 03 Nov 2015 13:20 WIB

BPS: Deflasi Bukan Karena Penurunan Daya Beli

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Deflasi (ilustrasi)
Deflasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, rendahnya tingkat inflasi bukan karena penurunan daya beli masyarakat. Tapi, karena pemerintah berhasil mengendalikan harga-harga. 

Keberhasilan pemerintah tersebut dapat terlihat dari tingkat inflasi pada kelompok komponen harga diatur pemerintah yang mengalami deflasi 0,66 persen dari Januari-Oktober 2015. 

Sasmito menjelaskan, harga yang diatur pemerintah beberapa diantaranya adalah bahan bakar minyak (BBM), listrik dan gas. Harga energi pada Oktober turun 0,31 persen. Sedangkan dari Januari-Oktober turun 4,37 persen. 

"Kalau ini (harga energi) tidak turun, Oktober kemarin pasti inflasi," kata Sasmito kepada Republika, Selasa (3/11). 

Meski begitu, pemerintah juga terbantu karena komponen harga bergejolak mengalami deflasi 0,31 persen pada Oktober. Sehingga, pada bulan lalu terjadi deflasi 0,08 persen. 

Menurut Sasmito, salah satu penyumbang terbesar deflasi Oktober adalah harga cabai yang harganya turun hingga 26,6 persen. Harga cabai semakin murah bukan karena rendahnya permintaan. Namun, memadainya pasokan. "Pasokan cabai melimpah karena tidak terjadi hujan besar. Sehingga bisa panen banyak," ucapnya. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement