REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Margin laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sampai akhir September 2015 turun dari 6,6 persen pada periode sama tahun lalu menjadi 3,5 persen. Penurunan disebabkan rugi selisih kurs mata uang yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai rupiah. 

Sementara, dengan tidak memperhitungkan selisih kurs itu, core profit yang mencerminkan kinerja operasional turun 11,8 persen. Nilainya tercatat dari Rp 3,07 triliun menjadi Rp 2,71 triliun. 

"Melemahnya harga CPO dan nilai tukar rupiah telah mempengaruhi laba bersih kami, namun core profit hanya turun sebesar 11,8 persen," jelas Direktur Utama Indofood, Anthoni Salim, dalam pernyataan resmi, Jumat (30/10).

Selain laba bersih, laba periode berjalan Indofood yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun 45,2 persen dari Rp 3,07 triliun menjadi Rp 1,68 triliun. 

Adapun laba usaha naik 1,08 persen menjadi Rp 5,42triliun dari Rp 5,37 triliun. Namun, margin laba usaha sedikit melemah menjadi 11,4 persen.

"Kondisi makro ekonomi dalam beberapa bulan terakhir cukup memberikan tantangan bagi kami," tutur Anthoni.

Penjualan bersih perseroan masih tumbuh sebesar 1,5 persen dari Rp 46,88 triliun menjadi Rp 47,56 triliun. Sementara,  kelompok usaha strategis (Grup) Produk Konsumen Bermerk, Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi, masing-masing memberikan kontribusi sebesar 50 persen, 24 persen, 18 persen, dan delapan persen terhadap penjualan bersih konsolidasi. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika