REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat tim Indonesia meraih Young Social Entrepreneurs 2015 di Singapura, menggungguli 15 tim finalis lain, dengan menunjukkan kemampuan menggagas bisnis bermisi sosial, berdampak pada masyarakat, dan berkelanjutan dari sisi manajemen dan operasional.
Tim Indonesia yang berhasil meraih anugerah YSE, yakni tim Ecodoe, Osiris, STARTIC, dan WateROAM beranggotakan 16 pemuda yang telah bersaing dengan 15 tim wirausahawan sosial muda lainnya dari seluruh dunia, sebelumnya juga melalui seleksi ketat dari total 41 tim atau 90 peserta wirausahawan muda dunia.
Tim Ecodoe memberdayakan perajin lokal dan ibu rumah tangga di Jawa Barat, tim OSIRIS yang memberdayakan masyarakat memiliki keterbatasan fisik dan petani buah naga di Yogyakarta, tim STARTIC memberdayakan masyakat terpinggirkan (marjinal) untuk memproduksi kerajinam dari produk daur ulang, tim WateROAM pencipta inovasi sistem penyaring air yang berguna di daerah-daerah yang terkena bencana, terutama di negara-negara berkembang.
Direktur Eksekutif Singapore International Foundation (SIF), Jean Tan, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Ahad (25/10), mengatakan satu dari kunci utama yang bisa dibanggakan adalah bagaimana Program YSE dari Singapore International Foundation ini, menawarkan para pengubah dunia muda dari seluruh dunia kesempatan berharga untuk berkolaborasi dalam bertukar gagasan.
Salah satu anggota dewan juri yang juga merupakan Ketua Asia Philanthropic Ventures Chua mengatakan generasi muda sekarang ini sangat berbeda dengan beberapa generasi sebelumnya, yaitu lebih terekspose dengan dunia dan lebih terdidik, dan memiliki pandangan dunia yang berbeda. "Mereka melihat diri sebagai pionir dan juara, memiliki niatan besar untuk membuat perubahan," ujanya.
Setelah melewati evaluasi berdasarkan dampak, skala dan keberlanjutan dari kewirausahaan sosial, lima tim terpilih mendapatkan skor tertinggi dengan gagasan bisnis yang paling praktikal. Masing-masing tim menerima bantuan pendanaan dari SIF sebesar 20 ribu dolar Singapura atau setara dengan sekitar Rp 200 juta untuk meningkatkan atau memajukan kewirausahaan sosial mereka.