Kamis 22 Oct 2015 17:40 WIB

Arab Saudi Siap Kembangkan Industri Hilir Migas Indonesia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Kilang minyak lepas pantai.   (ilustrasi)
Foto: Antara//FB Anggoro
Kilang minyak lepas pantai. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi mulai melakukan penjajakan serius dengan pemerintah Indonesia terkait rencana kerja sama di sektor hilir migas. Ada empat poin utama yang akan digarap oleh negeri kaya minyak ini, yakni pembangunan kilang minyak, kerja sama pasokan minyak mentah, pembangunan industri petrokimia, dan pembangunan fasilitas penyimpanan minyak atau storage.

Meski pembicaraan bilateral sudah dilakukan oleh kedua pimpinan negara, namun kesepakatan masih belum final. Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengungkapkan, kedua belah pihak masih melangsungkan diskusi. 

Kerja sama di industri hilir, menurutnya, tergolong baru bagi Indonesia. Sebelumnya, kerja sama bisnis kerap dilakukan dalam level hulu. "Soal Saudi masih didiskusikan. Nanti diputuskan levelnya sejauh mana. Kalau diperbolehkan yang di hilir. Sampai ke mana. Kita masih diskusi," ujar Wiratmaja, Kamis (22/10).

Meski pemerintah masih membahas kerjasama bilateral untuk menyasar sektor hilir migas ini, PT Pertamina (persero) telah terlebih dahulu melakukan kerjasama bussiness to bussiness dengan raksasa minyak Arab Saudi, Saudi Aramco. 

Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hardadi mengungkapkan, program peningkatan kapasitas (upgrading) di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, yang dilakukan Pertamina bersama dengan Saudi Aramco memasuki tahap finalisasi. "Saat ini sedang finalisasi. Mudah-mudahan akhir Oktober bisa dimulai HoA (Head of Agreement)," kata Rahmad. 

Kilang Cilacap merupakan satu dari tiga kilang pada program RDMP tahap pertama, di samping Kilang Balikpapan dan Kilang Balongan. Fase pertama ini akan dikerjakan mulai 2018 hingga 2022. "Dari empat kilang proyek RDMP, fase pertama adalah Balikpapan dan Cilacap," imbuh Rahmad.

Adapun fase kedua yang juga akan digarap bersama Saudi Aramco, akan dilakukan upgrading di Kilang Dumai. Fase ini akan dikerjakan pada 2021, dan rampung di 2025. Selain itu Kilang Balongan juga mendapat perhatian dari Saudi Aramco, namun masih belum ada pembahasan teknis secara detil. 

Dia mengatakan, jika upgrading Kilang Cilacap berhasil, maka kapasitas kilang akan bertambah dari 300 ribu barel per hari (bph) menjadi 370 ribu bph.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement