Sabtu 17 Oct 2015 02:39 WIB

2015, Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ditarget 10 Juta Orang

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Kapal ferry rute Singapura-Batam melintasi kawasan Sentosa, Singapura, Sabtu (22/11). Tahun 2014, Kota Batam telah melampaui target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1.350.000 orang yang sebagian besarnya adalah warga Singapura yang berkunjung pada
Foto: Antara
Kapal ferry rute Singapura-Batam melintasi kawasan Sentosa, Singapura, Sabtu (22/11). Tahun 2014, Kota Batam telah melampaui target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1.350.000 orang yang sebagian besarnya adalah warga Singapura yang berkunjung pada

REPUBLIKA.CO.ID,2015, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia terus bekerja sama dengan pihak swasta untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Langkah tersebut sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan perekonomian global

 

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengungkapkan bahwa pada 2015, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 10 juta orang. Sampai Agustus, kunjungan wisatawan mancanegara sudah 6,3 juta orang. Target tersebut diyakini bakal tercapai.

Oleh sebab itu, Kemenpar menggandeng dan mendukung Herbalife International yang mengadakan acara Future Millionaire Team Retreat Herbalife di Bali, yang akan berlangsung pada 15 hingga 18 Oktober 2015. Acara tersebut dihadiri lebih 2.000 member se-Asia Pasifik.

Berdasarkan data Kemenpar, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hingga Agustus 2015 mencapai 6.322.592 orang. Angka itu menunjukkan pertumbuhan 2,71 persen persen dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 6.155.553 orang.

Sementara itu, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara. Antara lain, dengan kebijakan bebas visa kunjungan singkat yang telah dilakukan terhadap 90 negara.

“Perhatian terhadap wisatawan mancanegara sungguh penting, karena pada saat ini pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kelima, sebesar Rp 140 triliun," ujar Arief, Jumat (16/10).

Dia mengatakan, sumbangan devisa itu terbesar setelah minyak dan gas, batu bara, karet dan tekstil. Ditargetkan sektor pariwisata akan menyumbangkan devisa sebesar Rp 240 triliun pada 2019.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement