Kamis 15 Oct 2015 14:22 WIB

Nasib Rupiah Berada di Tangan FOMC

Rupiah
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan rupiah mulai menguat terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, meskipun rupiah terus menguat hingga berada pada kisaran Rp 13.300 per dolar AS, setelah dalam beberapa bulan terus-terusan terdepresiasi, namun rupiah masih belum sesuai dengan nilai fundamentalnya.

"Rupiah ini sudah bablas selama beberapa bulan, karena spekulasi macam-macam, euforia atau histeria. Sudah tidak karu-karuan. Sekarang ini sedang menuju balik. Saya tidak mau bilang berapanya. Intinya ini masih bergerak dalam sebulan dua bulan ini," jelasnya di Jakarta, Kamis (15/10).

Darmin memproyeksikan kondisi penguatan rupiah ini terjadi hingga pertemuan Komite Pasar Terbuka Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Open Market Commitee (FOMC) selanjutnya, yang menurut rencana berlangsung menjelang akhir tahun 2015.

"Sebelum akhir tahun akan ada rapat FOMC, bisa terjadi kenaikan tingkat bunga, bisa juga tidak. Dan biasanya menjelang rapat, dolar menguat. Ini situasi yang harus kita lalui. Yang penting tidak usah terlalu risau dan grogi. Yang penting kita kerja," ujar Darmin.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (15/10) pagi bergerak menguat sebesar 338 poin menjadi Rp 13.278 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.616 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement