Kamis 15 Oct 2015 11:35 WIB

Desainer Furnitur Premium Ditantang Bawa Merek Indonesia ke Pasar Dunia

Menperin membuka pameran tunggal furnitur
Menperin membuka pameran tunggal furnitur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta desainer dan pengusaha furnitur kelas premium meningkatkan penggunaan bahan baku lokal dan membawa merek lokal ke kancah internasional. Selain itu, menyerap dan memodifikasi corak tradisional dalam desain produk.

Indonesia juga dinilai diuntungkan dengan melimpahnya sumber bahan baku alami berupa kayu, rotan maupun bambu. Ini turut menjadi keunggulan dan memperkuat daya saing industri furnitur dan kerajinan Indonesia di pasar global.

“Saya tantang desainer dan pengusaha furnitur kelas premium membawa produk Indonesia ke internasional. Rekan-rekan pasti sudah jago bikin desain dan memasarkan produk, nah sekarang giliran bikin produk kita naik kelas,” kata Menperin saat membuka Pameran Tunggal “22 Years Experience” yang digelar Da Vinci Indonesia, di JCC, Jakarta, Rabu (14/10).

Sementara itu, tren furnitur dunia yang terus berubah dan berkembang menuntut perhatian para pelaku industri ini. Dibutuhkan upaya menumbuhkan kesadaran inovasi, karya kreatif furnitur baru dengan inspirasi budaya  lokal.

Desainer juga diharapkan mampu menyesuaikan selera pasar sebagai upaya peningkatan daya saing industri furnitur dan kerajinan nasional.

Pemerintah mendorong peningkatan daya saing industri ini antara lain melalui kebijakan pelarangan ekspor bahan baku kayu diatur dalam Permendag No. 44 Tahun 2012 tentang Barang Dilarang Ekspor, sementara pelarangan ekspor bahan baku rotan diatur dalam Permendag No. 35 Tahun 2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Produk Rotan.

Pada kesempatan ini, Menperin Saleh Husin juga mengunjungi pameran Exclusive Furniture Show 2015 di yang juga digelar kompleks JCC. "Ajang ini merupakan momentum emas bagi produk lokal untuk unjuk gigi dan bertemu dengan konsumen ritel maupun pelanggan korporat seperti hotel dan perusahaan properti lainnya," ujar Saleh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement